Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Erwin Krisnawinata, mengungkapkan bahwa lada putih atau Muntok White Pepper menjadi salah satu komoditas yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, lada putih menjadi salah satu fokus pemerintah pusat untuk program hilirisasi perkebunan,” ujarnya di Pangkalpinang, Minggu.
Babel Gencarkan Program Petani Milenial Lada Putih untuk Percepat Hilirisasi Perkebunan Nasional
Rp300 Triliun untuk Hilirisasi Perkebunan Nasional
Erwin menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah menyiapkan anggaran sebesar Rp300 triliun untuk mendukung program hilirisasi perkebunan nasional. Salah satu komoditas yang masuk dalam program tersebut adalah lada putih asal Kepulauan Babel.
Untuk mendapatkan dukungan program ini, pemerintah daerah diwajibkan memenuhi sejumlah syarat, di antaranya:
memperbanyak calon petani baru,
menyiapkan lahan baru untuk pengembangan perkebunan lada putih.
Dorong Generasi Muda Terjun ke Perkebunan Lada
Dalam upaya menyukseskan program hilirisasi, Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel juga mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mengoptimalkan program petani milenial.
Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan minat generasi muda terhadap perkebunan lada, mengingat jumlah petani lada terus menurun dari tahun ke tahun.
“Kita harus bergerak cepat dan menyiapkan strategi yang tepat. Jumlah petani lada terus berkurang dan dominan didisi oleh petani lanjut usia,” kata Erwin.
Jumlah Petani Lada Babel Terus Menurun
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menunjukkan bahwa jumlah pekebun lada di Babel mengalami penurunan signifikan dalam enam tahun terakhir:
2019: 62.672 orang
2020: 61.891 orang
2021: 55.999 orang
2022: 51.358 orang
2023: 44.257 orang
2024: 41.916 orang
Penurunan jumlah petani ini menjadi tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan produksi lada putih, terutama karena mayoritas petani yang masih aktif adalah kelompok usia lanjut.
Hilirisasi Ladang Peluang Ekonomi Baru
Erwin berharap, melalui program petani milenial dan dukungan hilirisasi, Babel tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai produsen lada putih premium, tetapi juga mampu meningkatkan nilai tambah melalui pengolahan, inovasi, dan industrialisasi.